Rabu, 31 Agustus 2016

Lukisan Air Terjun Sipiso-Piso, Kabanjahe

             Malam ini aku sangat merindukan dirinya. Dia adalah kekasih hatiku. Namun aku sering merasakan sepertinya dia tidak merasakan kerinduanku yang setiap harinya hadir. Memang sih mungkin di anggapnya tidak wajar jika dalam hitungan menit aku sudah merindukannya. Ya namanya wanita selalu saja dibawa perasaan. Tapi itulah aku dengan segala kekuranganku yang ada saat ini. Tapi aku yakin Insya Allah mungkin suatu hari nanti dia akan merasakan kerinduan kepadaku seperti yang aku rasakan. Karena semua wanita pasti merasa senang jika selalu dirindukan
Di sela sela kerinduanku, aku membuka foto-fotoku yang aku update di salah satu sosmed. Makin merindukan dan aku seakan kembali mengingat kisah indah bersama kekasihku. Pertualangan pertamaku dimulai saat perjalanan menuju kebun teh sidamanik. Senyum rasa hati ini untuk menceritakannya, ini adalah pertualangan pertamaku disaat aku sangat menyayanginya dan berharap dia kekasihku menyambut hangat kasih sayang yang aku miliki ke dia walaupun aku tau dia tidak pernah mencintaiku apalagi menyayangiku. Sebenarnya aku sudah “down” disana sepertinya cintaku bertepuk sebelah tangan. Tidak ada sinyal darinya.
Namun aku terus berdoa pada saat di kebun teh aku memohon “Ya Robb tunjukan kepadaku atas perasaan yang aku miliki tidak salah ke orang yang aku tuju”. Senyum kembali bibir munggilku, dalam hitungan detik disela sela sesi pemotretan dia mengajakku buat berfoto bersama, walapun itu bukan tanda yang kuat bagiku namun setidaknya ada sinyal yang hidup saat itu. Semenjak itulah kisah pertualangan cintaku dimulai. Dengan sifatnya yang tempramen dan sifatku yang cemburuan habis. Namun akhirnya kami menjalin suatu ikatan yang indah.
Pertualangan kedua adalah kekasihku mengajak aku untuk jalan jalan kebrastagi, pas berketepatan setelah tahun baru. Hari minggu tanggal 3 Desember 2015. Ga taunya lewat brastagi lagi alias sipiso piso kabanjahe dengan mengenderai kuda besi kekasihku yang diberi nama oliv. Ya…aku akui aku baru kali ini merasakan kenikmatan kebahagiaan bersama kekasihku. Dia tau apa keinginanku. Menikmati alam adalah hobiku sebenarnya, apa lagi jika ada camping di alam terbuka. Dibandingkan jalan ke mall seperti wanita-wanita zaman sekarang. Satu lagi hobiku adalah makan, kuliner jajanan kampong apalagi. Hemmmm….sesampai di kabanjahe yang menempuh waktu selama 3 jam lebih yang membuat bokongku terasa berapi dan berasap karena diatas kuda besi yang sudah terlalu lama.
Sesampai disana kekasihku mengajak aku ke kaki dasar danau toba dengan perjalanan yang cukup terjal namun mengasikkan. Jujur aku bahagia sekali melihat pemandangan yang hijau. Subhanalah.. sungguh indah ciptaan allah yang begitu maha karya. Sepanjang jalan kami berdua selalu bercanda. Sebentar kami berhenti dan kekasihku menyempatkan diri untuk memfoto diriku bak model propesional. Aku bahagia sekali karena kau merasa dihargai sebagai wanita yang sesungguhnya. Aku merasa Allah telah menggantikan air mata ini menjadi air mata kebahagian buatku saat itu.
Sampai di sipiso piso, kami pun makan siang disana. Sudah jam 14.30 kami berencana kembali kemedan agar tidak kemalaman. Maklumlah diriku adalah anak yang selalu dicariin jika pulang terlalu malam. Namun kejadian terjadi, ban kuda besi oliv kami bocor mending jika kempes bisa isi angin. Sayangnya Ini bocor, alamak…aku sudah gelisah dan sebenarnya khawatir dengan sangat. Karena gak ada yang buka tempel ban daerah dekat situ. Yang ada jauh didepan sepanjang 5 Km jika ga salah ya dan aku berusaha menghilangkan ketakutanku. Sembari aku berdoa “Ya Allah lindungi perjalanan kami dan apakah ini adalah teguran-Mu ya Rabb karena kami tidak melaksanakan perintahmu yaitu sholat zuhur “. Sepanjang jalan aku selalu melihat kebelakang untuk melihat kekasihku yang sedang mendorong olivnya. Keringatpun bercucuran, senyum kembali tersimpul dibibirku dengan perasaan luar biasa pertualangan hari ini.
Allah maha menyayangi, mungkin ini adalah rezeki kami berdua, ada yang kasihan melihat kami yang sudah mulai kelelahan mendorong si oliv. Mobil pick up berhenti pas didepan kami. Ada seorang bapak dan anaknya menawarkan jasanya untuk membantu kami membawa si oliv ke bengkel depan. Alhamdulillah ya robb dalam hatiku, kamipun di antar ke bengkel terdekat. Bapak itu terlalu baik. Aku hanya bisa mendoakannya hingga sekarang semoga dia dan anaknya dilimpahkan rezeki yang melimpah sebab sudah ikhlas menolong sesama walapun tidak seagama. Ternyata indah kebersamaan dan toleransi antar manusia itu. Ban oliv pun diganti, dan lagi-lagi syukur Alhamdulillah tepat hari itu juga adalah hari terakhir bengkel itu buka. Jujur tidak ada yang buka bengel satupun karena mayoritas didaerah tersebut adalah beragama nasrani dan bertepatan esok akan Natal.

Kamipun melanjutkan pertualangan kami menuju medan. Tak lupa pula kami singgah untuk melaksanakan sholat ashar di Masjid Raya Kabanjahe. Kekasihku ini hebat, hebat dalam segala bidang, hebat buat orang cemas, satu hal lagi dia sepertinya bahagia melihat wajah ketakutanku saat itu. Walaupun aku tau dia juga ada rasa khawatir jika hal yang tidak di inginkan terjadi selama perjalanan kami. Tapi Allah Maha Penyayang, karena setiap perjalanan kami selalu diniatkan yang baik yaitu menikmati indahnya ciptaan Allah. Ini adalah kisah pertualanganku yang paling aku suka dan sangat dramatis. Pukul 9 kami tiba dimedan dalam keadaan bokongku tidak berasa apa-apa lagi alias kebas namun aku bahagia atas nikmatnya pertualangan itu. Terima kasih sayang tidak percuma orang tuanya memberikan dia nama Adi Guna Pangestu, orang yang pintar dan bermanfaat bagi orang lain.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Catatan Cinta Blogger Template by Ipietoon Blogger Template