Hari ini tanggal 29 agustus 2016, suatu peristiwa terjadi
ditempat kerjaku. Sebenarnya aku sudah mengetahui semua dari awal bulan Juli
semua bakalan terjadi. Entah mengapa aku heran manusia selalu tidak merasa puas
dengan perbuatannya untuk merasa bahagia diatas penderitaan orang lain. Hari
ini kepala sekolah itu mengundurkan diri dari jabatannya karena ulah mulut
manusia yang tidak bisa bertanggung jawab.
Itu adalah keputusan baik dari dirinya, dari pada terpuruk
lebih dalam menjalankan pekerjaan yang sebenarnya menimbulkan dosa. Mungkin
selanjutnya adalah giliranku. Aku heran kenapa mereka terlalu usil dengan
hubungan ku dengan kekasihku.
Terlalu di urusi semuanya, sampai sampai hubunganku menjadi
taruhan di tempat kerjaku. Emang undian apa ya??. Aneh dan sungguh aneh melihat
tingkah mereka yang dibilang hampir seluruhnya adalah sarjana pendidikan. Tapi
sayang hati dan pikiran mereka terlalu picik dalam mengurusi urusan pribadi
orang lain. Tidak bisa membedakan mana yang propesional kerja dan mana urusan
pribadi yang seharusnya tidak mereka urusi.
Manusia selalu saja merasa tidak puas. Aku bertahan disini
karena belum ada rezeki baru di tempat yang baru. Namun hatiku sesak untuk
menjalani ini semua yang penuh kezholiman dan sandiwara yang dilakoni dan di
mainkan oleh beberapa pihak yang sudah ahlinya dalam membalikan fakta. Aku juga
heran mereka hanya berani mengusik kehidupanku. Tidak berani untuk buat sesuatu
kepada kekasihku. Entah karena takut atau memang aku sasaran utama mereka. Tapi
semua aku jalani dengan ikhlas dan karena dukungan oleh kekasihku, aku merasa
kuat . dia selalu mendampingiku walaupun terkadang emosi menanggapi peristiwa
yang terjadi.
Aku akan terus bertahan sampai aku merasa tidak pantas lagi
semua untuk di teruskan, suatu hari nanti aku akan pergi buat meninggalkan
penzholiman yang ada. Dimana teman bisa jadi lawan sampai tidak tau lagi mana
teman yang sungguh-sungguh mana teman yang hanya berpura-pura. Sebait kata yang
pantas buat kisah diatas adalah ….
“
Jika kamu tidak mau di perlakukan begitu, sebelum berbuat dan berbicara,
tempatkanlah dirimu di posisi orang itu. Pikirkan dan rasakan akan jadi
bagaimana perasaan orang itu, adilkah berbuat begitu padanya. Jangan berbuat
seenaknya tanpa menyadari dan memahami apa yang kamu lakukan karena dampaknya
terhadap orang lain besar sekali “
“Majulah
tanpa menyingkirkan orang lain, naiklah tinggi tanpa menjatuhkan orang lain dan
berbahagialah tanpa menyakiti orang lain“
0 komentar:
Posting Komentar