Minggu, 29 Mei 2016

Parasit Hubungan & Kehidupan

Beranjak dari sebuah perspektik kita terhadap sesama manusia yang kita sendiri hanya mampu menilai seseorang atau suatu hubungan dari mata telanjang padahal kita diciptakan dengan kesempurnaan akal dan hati hingga ilmu yang harusnya membawa kebaikan untuk diri kita sendiri dan orang-orang disekitar kita. Rasanya terlalu hina melihat orang yang tidak ada kuantitas dan kuliatasnya berbicara panjang lebar menghakimi orang lain dan memandang sebelah mata seolah-olah dialah yang paling benar. Perumpaan menjadi parasit, duri dalam daging itu adalah kiasan yang paling hina menurut saya yang notabenenya punya rasa malu jika dianggap orang seperti itu. Lantas pertanyaannya adalah apakah kita berada di posisi itu menjadi parasit dari hubungan orang lain terlebih dari pihak teman, kerabat atau bahkan keluarga?

Tak ada hak manusia menghakimi dan menjatuhkan orang lain kepada sesamanya apalagi berlatar belakang dendam atau kecemburuan. Kita yang berpendidikan tinggi, ilmu akhlaknya bagus, orang yang lebih tua lagi atau bahkan memposisikan kita sebagai teman kerja, teman dekat melakukan hal tersebut itu layaknya manusia kerdil, kerdil hati, kerdil ilmu, kerdil segalanya. Kita semua manusia yang berpendidikan, berilmu, berakhlak paling tidak buatlah diri kita itu bernilai untuk orang lain bukan malah merendahkan diri sendiri dengan cara menjatuhkan teman baik,teman kerja atau siapapun yang kita itu merasa tidak senang dengan lawan main dikehidupan kita sendiri.

Hingga detik ini aku tidak banyak mempercayai orang di sekitarku sebab bagiku teman bisa jadi lawan, keluarga juga bisa jadi musuh dalam selimut bak parasit dalam hidup. Aku paling benci dan dendam kepada orang-orang yang sudah mengganggu kehidupanku meskipun aku hanya diam namun diamku bukan berarti tidak bisa meluapkan kemarahan. Orang-orang yang sudah memandang sebelah mata dalam hidupku dan hubunganku akan kujauhi sejauh mungkin dan tak kan pernah kembali berhadapan dengan orang-orang yang hanya tahunya menghakimi, menilai sebelah mata, dan menjatuhkan orang lain. Terlalu kasar bgiku jika aku menyubutnya sampah dan parasit meskipun ia berlatarbelakang teman atau keluarga sendiri. Sudah banyak orang yang ku blacklist dari hidupku dan semakin banyak orang membangunkan harimau yang sedang tidur maka akan semakin banyak korban yang di hancurkan. Aku tak pernah memandang dan segan-segan menghancurkan orang yang menjadi parasit dalam urusanku. Manusia berhak menentukan jalan yang ia ambil dan ia harus mampu bertanggung jawab akan semuanya dengan ilmu dan pendidikan serta agama yang ia terima dan dapati.

Dan sayangnya, orang-orang yang menjadi parasit hubungan ini akan tidak aku anggap sedikit pun meskipun ia terpampang nyata. Hari ini mungkin serangan untukku tapi lain waktu ultimatom akan hadir menghujam perasaan untuk orang-orang yang tak punya dan tak pantas berperasaan. Prinsipku berani berbuat berani bertanggung jawab jangan lebih besar pasak dari pada tiang dengan banyak omong tapi realisasinya nol besar. Orang bisa menjadi seperti yang orang lain mau karna ia termotivasi dari skenario yang ada dalam kehidupannya.

Semuanya kembali ke diri kita keegoan kita yang menghancurkan kita dan pandangan yang salah itu juga nantinya akan kembali ke kita. aku mungkin bisa dendam tapi terkadang aku lebih memlih menutup mata dan mengindahkan kepalaku untuk memandang hal-hal dan orang-orang yang menjadi parasit dalam hubunganku dan kehidupanku. Aku lebih suka mengatakan "jika mau ikut ayok, enggak ya udah dan gak usah betingkah" sehingga semuanya menjadi pilihan dan jangan menjadi orang yang menyusahkan.

Hikmah di Bulan Sya’ban

Pagi yang begitu indah dengan sinaran mentari yang sedikit malu untuk menyinari bumi. Udara begitu sejuk pagi ini. Bersamaan dengan beberapa hari hujan membasahi kota ini. Babak baru sudah dimulai. Bulan sa’ban ini adalah bulan keberkahan dan rezeki semoga niat dan doa yang kami panjatkan akan terwujud denagn ridho Illahi. Bulan ini adalah bulan yang sungguh memberikan kebaikan dan pencerahan bagi hubungan aku dengan kekasihku. Kejelasan sudah ada tinggal menjalaninya kedepannya. Sudah banyak ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan ( AGHT ) selama kami menjalani hubungan yang sudah berjalan lebih kurang 7 bulan lamanya.
AGHT sama seperti materi pembelajaran yang aku ajarkan kepada siswa siswiku, yang mempelajari bagaimana strategi buat mempertahankan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) dari berbagai penjuru dunia baik dari dalam negeri dan baik dalam luar negeri. Hmmm…..ternyata kehidupan itu sama juga dengan pembelajaran yang aku sampaikan ke siswa siswiku. Banyak AGHT dari dalam keluarga dan baik dari luar lingkungan kehidupanku dan kekasihku. Semua strategi harus di pikirkan buat mempertahankan semuanya dengan sekuat tenaga. Agar yang dijalani bisa bertahan sampai menuju kemenangan dan kebahagiaan. Namun disisi lain aku heran dengan semuanya, mengapa manusia selalu saja memprediksi kehidupan seseorang ke depannya. Apakah mereka tidak menyadari bahwa pertemuan, langkah, rezeki, maut adalah allah yang mengatur?
Kekasihku memang lebih jauh lebih muda dari aku. Namun aku mempunyai keyakinan penuh bahwa dia mampu menepati janjinya kepadaku. Ukuran kedewasaan seseorang tidak dapat di ukur dari usia atau apapun. Hanya pemikiran dan cara berfikir yang membuat seseorang menjadi lebih dewasa dan satu lagi ilmu yang cukup buat berfikir. Semua yang aku jalani bersama kekasihku adalah ketulusan dan keikhlasan menghadapi semuanya. Ternyata menghadapi kekasihku itu membuat aku bertambah lebih baik dari sebelumnya.
Aku belajar bagaimana mempertahankan dan memperjuangkan. Mengerti arti menghargai dan saling menghormati satu dengan yang lainnya. Aku tidak perduli dengan apapun yang terjadi. Karena menurutku adalah ini adalah hidupku yang sudah di takdirkan oleh illahi. Kekasihku adalah seorang yang hebat dan kuat. Kami berusaha bertahan dengan appaun yang menghalangi. Setelah difikir dan di ulang kembali kebelakang. Yang aku jalani dengan kekasihku bukannya gampang seperti orang yang memandang betapa bahagianya hubungan kami. Padahal sangatlah penuh dengan cobaan yang buat kami lebih dewasa menghadapinya.
Aku mencintainya karena allah. Aku memintanya karena keridhoan allah. Aku memintanya buat pendamping hidupku juga melalui allah. Semua keputusan yang mutlak yang terbaik adalah dari allah. Bukan manusia yang menentukan segalanya, apa lagi memikirkan sesuatu hal yang belum tentu terjadi kedepannya. Aku selalu berdoa kepada illahi agar kekasihku Adi Guna Pangestu Al-A’la bisa menjalani semua tantangan yang ada baik dari dalam keluarga kekasihku dan keluargaku. Aku adalah wanita yang sudah sering menjalani tantangan itu. Sampai-sampai aku hanya bisa diam buat menjalaninya sendri. Karena aku merasa orang lain tidaklah tau persis apa yang aku alami dan apa yang aku harapkan selama ini.
Orang- orang hanya mampu komentar saja atas semuanya. Hanya mampu menasehati, memang yang baik diambil yang buruk dibuang. Yang penting adalah keikhlasan menjalani semuanya dengan ketenangan dan kekuatan cinta yang ada. Cinta yang aku miliki kepada kekasihku adalah murni adanya. Aku mencintainya karena kesederhanaan dia, karena keimanan dia, karena kelucuan dia dan satu lagi dia itu unik. Ya sangat unik bagiku. Semoga saja niat dibulan sya’ban ini yang telah ada menjadi keridhoan illahi Karen ini adalah bulan yang penuh ampunan dan keberkahan. Segala doa yang dipanjatkan akan makbul adanya.
Kekasihku adalah penyemangat bagiku. Inspirasi bagiku, sahabat dan teman bagiku. Hanya kepadanya kau bisa bertukar pikiran Karena aku melatih diriku buat menjadi pendampingnya kelak yang sesuai dengan syariat agama. Yang aku lakukan adalah kepada kekasihku hanyalah memantaskan diri menjadi lebih baik dan bukan yang sempurna. Aku menerima semua kekurangannya dan aku tidak mau melihat apa kelebihannya karena menurutku menerima kekurangan itu lebih besar resikonya dibanding menerima kelebihannya. Aku mencintai dia karena kekurangan yang ada sehingga aku bisa menjadi bagian dalam dirinya buat melengkapi. Dan aku ingin selamanya menjadi bagian hidupnya dan bagian tulang rusuk bagi dirinya.

“ Jika kemarin kamu berdoa dan yakin bahwa akulah wanita yang sudah terpilih untukmu, maka terimalah aku bukan hanya sebagai wanita yang sempurna tetapi terimalah aku  dengan cara yang sempurna,  melainkan sebagai wanita yang terbaik.
“ bukanlah aku  yang tidak pernah berbuat salah, tapi aku yang selalu berkata maaf untuk setiap kesalahanku dan aku yang punya sejuta maaf untuk kesalahanmu.
“ Aku yang mau menerima masa lalumu dan siap merancangkanmasa depanku bersamamu serta menyerahkan kehidupanku padamu”
“ Aku diciptakan dari tulang rusukmu, bukan dari tulang ubun aku diciptakan, sebab berbahaya membiarkan aku dalam sanjungan dan puja “
“ tak juga dari tulang kaki karena nista menjadikan aku diinjak dan diperbudak “
“ Tetapi dari tulang rusukmu dekat dengan hati untuk dicintai, dekat dengan tangan untuk dilindungi “


“ I Love you Adi Guna Pangestu Al-A’la “


Kamis, 19 Mei 2016

Sidang Cinta Bulan Mei

Sidang Cinta, ini kata yang mewakili moment bersejarah dalam kehidupanku Rabu 18 Mei 2016. Mungkin yang baca akan bertanya-tanya apa sebenarnya Sidang Cinta yang aku alami itu??. Tentunya, baru ini aku mengalami Sidang Cinta sebab biasanya dalam dunia akademisi sudah pernah aku lalui yang namanya Sidang Komprehensif dan Sidang Munaqasah di kampus S1 dahulu. Bagi yang menempuh S1 di Universitas yang berlandaskan agama itu sudah tidak asing lagi mungkin dengan kedua kata sidang tersebut. Kini di usia 23 Tahun yang mungkin bagi orang lain terlalu dini untuk menghadapi sidang cinta yang di hadiri pihak keluarga dan di uji oleh keluarga pasanganku atau katakanlah Calon Mertua, lbih tepatnya Kakak Ipar. Sebab orang tua laki-laki dari kekasihku sudah tidak ada lagi sehingga beliaulah yang menggantikan posisi ayahanda.
Bagiku Sidang Komprehensif hanya berupa sidang pengetahuan atau pemahaman kita terhadap segala sesuatu yang bersifat umum yang terjadi di sekitar kita. Baik itu pembahasan keilmuan dan masalah-masalah yang timbul di kehidupan social kita atau bahkan masalah pribadi kita. Itulah pemahamanku tentang Sidang Komprehensif tersebut sebab berdasarkan pengalaman yang sudah aku lewati semasa kuliah dulu. Lain lagi persoalan dengan Sidang Munaqasah, sidang ini sidang meja hijau, sidang terakhir dari uji skripsi yang sudah kita buat dengan penuh kekurangan baik kesalahan pengetikan dan berlembar-lembar kertas revisi. Banyak orang yang mengeluhkan dan sudah menjadi korban keganasan sidang tersebut dan lagi lagi aku berhasil melenggang melewati segala jenis sidang tersebut dengan hasil yang memuaskan.
Nah, kini aku kembali di hadapakan dengan Sidang Cinta, teori sidang yang aku cetuskan sendiri berdasarkan yang sudah aku alami. Sidang ini sebenarnya tidak cukup memacu adrenaline bagiku pribadi tapi tidak tahu dengan orang lain yang di luaran sana atau si pembaca. Bagiku Sidang Cinta ini adalah Sidang penentuan dari sikap keseriusan kita dalam menjalin suatu hubungan, yaitu menikah. Bedanya kita di uji oleh pihak keluarga dan keluarga tidak mengeluarkan transkrip nilai untuk menyatakan kita lulus atau tidak dari sidang ini. Jujur saja, ini adalah moment yang crusial bagiku sebab ini adalah keputusan yang sudah bulat aku ambil untuk segera menikah dengan orang yang sudah menjadi pilihan hidupku, Puspa Plaza. Tanpa basa-basi aku utarakan maksud kedatangan keluargaku ke pihak perempuan untuk bisa bersilahturahmi dan memutuskan ke jenjang hubungan yang lebih serius lagi.
Pada dasarnya, aku bingung dan sedikit rasa cemas menghantuiku jika aku tidak mahir berkata dengan lugas. Maklum saja baru ini aku berhadapan dengan orang tua dari pihak keluarga perempuan dengan kondisi yang formal. Tapi semua karna niat dan aku sudah betekad untuk lebih serius lagi serta telah memikirkan segala resiko yang ada yang harus aku terima apapun itu nantinya jika sudah menikah dan berkeluarga.
Kekasihku lebih tua dariku, kami berbeda belasan tahun sebenarnya namun pikirku jika sudah sampai jodohku padanya maka aku harus serius menjalaninya. Allah yang Maha Mengetahui segala isi hati dari makhluk-Nya. Satu sisi aku juga tak ingin berlama-lama berputar-putar pada hubungan yang seperti anak-anak lagi. Bagiku aku sudah sanggup bertanggung jawab, dewasa atas segala kehidupan yang ku tempuh kedepannya. Dan dalam Islam juga mengatakan untuk segeralah menikah agar tidak terjadi dosa-dosa yang tidak kita inginkan sehingga alasan ini lah yang membuat aku sudah siap untuk lanjut kejenjang yang berikutnya.
Senja telah kembali ke peraduan, dengan segala do’a ku berharap semuanya berjalan dengan baik silahturahmi dan niatku hari  itu Kedewasaan telah menjadikanku makhluk yang siap menerjang segala rintangan, mulai dari faktor usia, fisik dan ekonomi ketika sudah menikah nanti dan membentuk keluarga baru. Aku orang yang terlalu simple dan tidak ingin membuat segalanya rumit. Keputusanku adalah pilar kedewasaanku yang akan merubah segalanya.
Sidang cinta ini tak akan pernah aku lupakan dan akan terus menjadi tolak ukur kedewasaan ku dan keberhasilanku menjalin hubungan yang lebih serius, sederhana dan bahagia. Prinsip itu yang selalu akan ku pegang hingga sepanjang usiaku bersama kekasihku dan keluarga kecilku kelak. Bagiku sebuah hubungan adalah koneksi dua jiwa yang harus bersinkron dalam satu langkah, pikiran dan hati menuju hubungan yang sakinah, mawaddah dan warahmah.

Pengikat Cinta


Rabu 18 Mei 2016, awal babak baru pembuktian cinta yang membuatku bahagia. Siang itu kekasihku sudah memberikan kabar sebelumnya kepadaku terhadap niat yang dia utarakan untuk datang bersama orang tuanya kerumahku. Kabar itu membuatku sungguh bahgia dan bagaikan mimpi sebenarnya. Aku berharap mimpi itu nyata adanya. Niat mereka aku sampaikn kepada orang tuaku. Sontak keluargaku terkejut dengan kabar yang aku sampaikan ke mereka. Ada beberapa alasan mengapa aku menyampaikannya secara tiba-tiba dengan orang tuaku. Aku takut mereka kecewa seperti yang lalu dan menyalahkan aku lagi. Cukup semua menjadi pelajaran berharga bagiku dan kehidupan.
Jantungku berdebar tidak karuan menunggu kedatangan keluarganya. Padahal hanya sekedar perkenalan orang tua saja. Namun aku juga merasa gugup atas semua niat baik kekasihku. Penyambutan hangat pun dilakukan sama keluargaku dengan apa adanya dan sederhana. Ku suguhkan minuman teh manis hangat dan kue bolu yang sederhana. Perasaanku berdebar terus takut apa yang aku impikan berubah menjadi yang tak ku harapkan. sepanjang mereka mengobrol aku terus berdoa semoga Allah meringankan dan meridhoi niat tulus kekasihku untuk lebih serius terhadap hubungan kami. Mama panggilan buat calon mertuaku mengutarakan semua niat kedatangannya ke keluargaku. Yang menjadi perwakilan dari keluargaku adalah kakakku yang pertama. Beliau pengganti almarhum ayahku. Karena aku anak paling bungsu banyak wejangan yang dia berikan kepada kami berdua.
Sampai – sampai sebenarnya aku sudah tidak fokus dengan wejangan itu. Aku menatap tak henti-hentinya wajah kekasihku yang terus mendengarkan wejangan dari kakakku. Sebenarnya aku ingin menangis saat itu. Aku tidak menyangka semua akan terjadi. Disatu sisi aku takut jika omongan keluargaku menyinggung perasaan keluarga kekasihku yang begitu sangat menyayangiku. Yang menganggapku sudah sebagai anaknya sendiri. Entahlah perasaanku bercampur tidak karuan. Tidak menyangka semuanya akan aku jalani dalam hidupku ini. Sedih, terharu, bahagia yang aku rasakan. Allah Maha Pengasih dan penyayang umat-Nya, ternyata aku masih di beri kesempatan untuk menikmati perjalanan cintaku menjadi nyata adanya. Keputusan pun terucap disaat kekasihku ditanya oleh kakak tertuaku bahwa dia siap menerima kekuranganku. Kekeasihku menjawab “Iya akan menerima kekuranganku dan serius menjalani hubungan ini menjadi lebih serius kedepannya” air mataku ingin mengalir sebenarnya. Namun aku tahan dan aku tahan. Pengikat cinta itupun kuat, menguatkan hatiku untuk lebih mendalami keluarga kekasihku dan aku memantaskan diri sebagai calon makmum bagi dirinya.
Pembicaraan pun berakhir dengan perkataan bahwa aku dan kekasihku akan menjalani kehidupan baru dengan hubungan yang akan disahkan setelah lebaran nanti sebenarnya ada kata mengganjal dihatiku saat itu, namun aku tetap menerimanya dengan lapang dada. Perkataan itu menjadi cambuk bagiku, sedikit memberontak sebenarnya, namun itulah penilaian seseorang terhadapku. Namun semua wajib aku terima dengan kelapangan dadaku.
Aku antar kekasihku dan mama ke mobil mereka yang parkir di halaman rumahku. Aku menyalaminya, menciuminya dan memeluknya sebagai ungkapan Terima Kasihku kepada keluarga kekasihku yang sudi kiranya untuk berkunjung dan memperjelas hubungan kami berdua. Allhamdulillah, Ya Rabb Engkau masih menyayangiku, dengan mengantarkan mereka sebagai belahan hatiku, kini aku hanya mampu memantaskan diri menjadi wanita yang lebih baik buat calon imamku kelak. Rasa syukurku tak henti – hentinya, ku bersujud syukur kepada Allah atas segala nikmat dan kelancaran pertemuan itu. Allah Maha Adil dan mengabulkan doaku separuhnya. Selebihnya kedepan aku serahkan kepada Allah atas takdir yang akan aku jalani seterusnya.
Aku bahagia ternyata lelaki yang aku puja selama ini bukanlah lelaki pengecut yang hanya berani mengubar janji cintanya kepadaku. Ternyata dia adalah lelaki yang dewasa dari segi pemikiran walaupun umurnya masih muda. Terima kasih kekasihku, kini kamu membuktikan kesungguhanmu padaku untuk mengikat cinta lebih baik lagi kedepanya. Dia kekasih yang hebat yang memberikan ketenangan dalam hatiku, sesuai dengan namanya Adi Guna Pangestu Al-A’la. Insya Allah aku mengharapkan dengan sangat agar semua terwujud menjadi kenyataan dalam hidup ini. Dia bisa menjadi imamku dan aku menjadi makmumnya. Aku hanya ingin hidup bersamanya selamanya. Semoga allah mengabulkan permohonan dan pintaku selama ini atas teman hidupku selamanya.
Ya Allah tak kuasa air mata kebahagiaan ini mengalir setiap harinya kepada-Mu, atas segala syukurku atas penantianku, aku hanya ingin membina semuanya dari awal dalam duka dan suka, susah dan senang, sedih dan tertawa hanya kepada calon imamku Adi Guna Pangestu Al-A’la. Terima kasih kekasihku atas pembuktian pengikat cintamu kepadaku, yang telah meluluh lantakan kecemasanku selama ini. “I Love You Ayah”…, terima kasih pujaan hatiku, terima kasih pangeran jiwaku, terima kasih raja istanaku, terima kasih calon imamku. Alhamdulillah Ya Rabb, sujud syukurku atas kasih saying-Mu selama perjalanan hidupku.




Selasa, 10 Mei 2016

Terima Kasih Cinta

Hari demi hari, minggu ke minggu dan bulan ke bulan cinta ini terus bertahan dan seperti di campurkan bubuk pengawet yang rasa cinta itu semakin terasa. Meskipun banyak ujian tantangan dalam hubungan ini semuanya telah berlalu layaknya badai yang pasti berlalu sedemikian nikmatnya melewati  segalanya dengan terus bersama membangun impian dan visi yang sama untuk masa depan hubungan ini.

Terima Kasih Cinta merupakan kata indah yang mampu aku katakan kepada Allah dan kekasihku. Mengapa demikian sebab hingga detik ini dirinya masih setia menemani, mendampingi, menjaga menerima segala kekeurangan sikap dan sifat yang aku miliki, tentunya segala kekuranganku di matanya. Bagiku dialah yang paling mengerti dan memahami setiap ssikap dan sifat buruk yang sangat tempramen dan selain aku juga orang yang moodian terkadang kurasakan bahwa dirinya juga lelah melihat sikapku yang selalu membuatnya kecewa. Ya..kesabarannya merupakan batu saphire yang sangat berharga untukku selalu ingat dan menjaga kesetian cinta yang luar biasa ini

Semakin sering bersama dan semakin aku tidak ingin dia absen dari pandanganku. Aku senantiasa bermunajat kepada Sang Maha Cinta untuk segala keinginannya, cita-citanya dan hingga kesehatannya yang utama agar ia terus bersama diriku selamanya hingga akhir waktu.

Terima kasih untuk cintanya yang besar hingga hari ini sayangku, Puspa Plaza. Mudah-mudahan akan terus seperti ini berbalut cinta dan kebahagiaan dan kesetian. Ayah selalu bahagia bersama nda untuk selamanya. Ya...ayah adalah panggilan sayang untukku darinya dan begitu pula aku memanggilnya "Nda" (asal kata Bunda) sebab kami punya komitmen untuk menerima hubungan ini seperti suatu ikatan yang sah dengan artian Suami dan Istri sehingga hubungan ini tidak sekedar impian dan visi belaka namun memang nyata adanya dengan di jalanin dengan kesederhanaan dan kebahagaiannya yang menyelimuti satu dan lainnya.

Terima Kasih, Cinta


 
Catatan Cinta Blogger Template by Ipietoon Blogger Template