Beranjak dari sebuah perspektik kita terhadap sesama manusia yang kita sendiri hanya mampu menilai seseorang atau suatu hubungan dari mata telanjang padahal kita diciptakan dengan kesempurnaan akal dan hati hingga ilmu yang harusnya membawa kebaikan untuk diri kita sendiri dan orang-orang disekitar kita. Rasanya terlalu hina melihat orang yang tidak ada kuantitas dan kuliatasnya berbicara panjang lebar menghakimi orang lain dan memandang sebelah mata seolah-olah dialah yang paling benar. Perumpaan menjadi parasit, duri dalam daging itu adalah kiasan yang paling hina menurut saya yang notabenenya punya rasa malu jika dianggap orang seperti itu. Lantas pertanyaannya adalah apakah kita berada di posisi itu menjadi parasit dari hubungan orang lain terlebih dari pihak teman, kerabat atau bahkan keluarga?
Tak ada hak manusia menghakimi dan menjatuhkan orang lain kepada sesamanya apalagi berlatar belakang dendam atau kecemburuan. Kita yang berpendidikan tinggi, ilmu akhlaknya bagus, orang yang lebih tua lagi atau bahkan memposisikan kita sebagai teman kerja, teman dekat melakukan hal tersebut itu layaknya manusia kerdil, kerdil hati, kerdil ilmu, kerdil segalanya. Kita semua manusia yang berpendidikan, berilmu, berakhlak paling tidak buatlah diri kita itu bernilai untuk orang lain bukan malah merendahkan diri sendiri dengan cara menjatuhkan teman baik,teman kerja atau siapapun yang kita itu merasa tidak senang dengan lawan main dikehidupan kita sendiri.
Hingga detik ini aku tidak banyak mempercayai orang di sekitarku sebab bagiku teman bisa jadi lawan, keluarga juga bisa jadi musuh dalam selimut bak parasit dalam hidup. Aku paling benci dan dendam kepada orang-orang yang sudah mengganggu kehidupanku meskipun aku hanya diam namun diamku bukan berarti tidak bisa meluapkan kemarahan. Orang-orang yang sudah memandang sebelah mata dalam hidupku dan hubunganku akan kujauhi sejauh mungkin dan tak kan pernah kembali berhadapan dengan orang-orang yang hanya tahunya menghakimi, menilai sebelah mata, dan menjatuhkan orang lain. Terlalu kasar bgiku jika aku menyubutnya sampah dan parasit meskipun ia berlatarbelakang teman atau keluarga sendiri. Sudah banyak orang yang ku blacklist dari hidupku dan semakin banyak orang membangunkan harimau yang sedang tidur maka akan semakin banyak korban yang di hancurkan. Aku tak pernah memandang dan segan-segan menghancurkan orang yang menjadi parasit dalam urusanku. Manusia berhak menentukan jalan yang ia ambil dan ia harus mampu bertanggung jawab akan semuanya dengan ilmu dan pendidikan serta agama yang ia terima dan dapati.
Dan sayangnya, orang-orang yang menjadi parasit hubungan ini akan tidak aku anggap sedikit pun meskipun ia terpampang nyata. Hari ini mungkin serangan untukku tapi lain waktu ultimatom akan hadir menghujam perasaan untuk orang-orang yang tak punya dan tak pantas berperasaan. Prinsipku berani berbuat berani bertanggung jawab jangan lebih besar pasak dari pada tiang dengan banyak omong tapi realisasinya nol besar. Orang bisa menjadi seperti yang orang lain mau karna ia termotivasi dari skenario yang ada dalam kehidupannya.
Semuanya kembali ke diri kita keegoan kita yang menghancurkan kita dan pandangan yang salah itu juga nantinya akan kembali ke kita. aku mungkin bisa dendam tapi terkadang aku lebih memlih menutup mata dan mengindahkan kepalaku untuk memandang hal-hal dan orang-orang yang menjadi parasit dalam hubunganku dan kehidupanku. Aku lebih suka mengatakan "jika mau ikut ayok, enggak ya udah dan gak usah betingkah" sehingga semuanya menjadi pilihan dan jangan menjadi orang yang menyusahkan.