Bulan ramadhan ini adalah bulan
special dalam hidupku,hari-hari yang aku lalui sekarang berubah karena hadirnya
dirinya dihidupku. Bulan ramadhan tahun kemaren adalah ramadhan untuk aku
memantaskan diri menjadi yang lebih baik. Beda dengan ramadhan ini, dimana aku
harus mempraktekkan segala perubahan dalam sikapku, itu karena kehadiran dia
yang selalu membuat aku tersenyum dan bahkan tertawa geli dengan tingkah
kekanak kanakannya. Walaupun terkadang aku merasa kesal akan sikapnya namun
semua bisa aku hadapi dengan sebuah kesabaran dan keikhlasan yang semua tidak
menjadi beban buatku. Ramadhan ini indah, segala doa aku panjatkan khusus buat
hubungan kami yang penuh dengan lika liku yang begitu tajam agar bisa aku
lewati dengan keridhoan-Nya. Memang banyak tantangan yang kami hadapi tapi kami
jalani semua dengan kebahagian dan satu kunci semuanya adalah harus ada yang
mengalah jika timbulnya amarah.
Entah mengapa aku merasa heran jika
aku selalu dekat dengan kekasihku itu, aku merasa tak mampu buat marah ataupun
mengeluarkan egoisku seperti biasanya. Apakah ini karena aku benar-benar
menerimanya dengan tulus. Hari terus berlalu, kebersamaan dengan kekasihku
semakin erat dengan selalu berbuka bersama dengan dia dan keluarganya. Keakraban
dan ketidak canggungan diantra kami terjalin dengan baik. Begitu juga dengan
adik-adiknya yang sudah aku anggap adik sendiri yang sangat lucu-lucu.
Namun ramadhan ini adalah ramadhan
ujian dari Allah atas semuanya, entah mengapa aku juga tidak tahu apakah ini
adalah ujian yang harus kami hadapi. Permasalahan selalu saja timbul bukan
karena sikap kami berdua tapi malah menyangkut orang lain yang selalu saja
repot mengurusi hubungan kami. Terkadang aku juga merasa tidak kuat lagi
sehingga aku harus menangis dan berdoa kepada Illahi. Ujian ya.. ini ujian dari
allah. Dari segi pekerjaan misalnya, entahlah aku tidak tau mengapa rezeki itu
menurun kepada kami berdua. Sepertinya keberuntungan tidak memihak kami saat
ini. Gaji yang begitu sedikit menjadikan aku gelisah, namun semua ini adalah
cobaan yang harus kami berdua hadapi dengan keikhlasan.
Aku bersyukur memiliki dan memilih
dia sebagai imamku yang mampu meneduhkan hatiku disaat yang tidak menguntungkan
ini. Ditambah dukungan dari keluarga kami berdua untuk mencari pekerjaan yang
baru untuk menambah pemasukan kami berdua. Aku sudah merasa lelah, jenuh disini,
sudah tidak bisa terungkap lagi. Semakin banyak rintangan yang kami lalui.
Kekasihku adalah lelaki yang unik. Dengan mengingat dia masalahku bisa selesai,
terkadang aku tersenyum sendiri dengan tingkahnya yang terkadang mengemaskan
dan bahkan memalakkan.
Ramadhan penuh dengan tantangan, ini
dimulai muncul kembali istilah gaulnya CLBK ( Cinta Lama Belum Kelar ). Sesosok
pria yang sudah lama aku lupakan dalam catatan hidupku muncul kembali mengusik
hatiku dan hubunganku saat ini. Apakah banyak sekali ujian bagi seorang manusia
menuju pernikahan? Dia hadir kembali untuk menjalin cintanya yang dulu. Lebih
hebatnya lagi keluarganya juga ikutan mendukung agar kami bisa di satukan
kembali. Dimana posisi dia sebagai duda sekarang ini. Dia berusaha menarik
perhatianku kembali namun hatiku tak pernah luluh akan semua perkataan dia.
Yang lebih hebatnya lagi dia berani beserta keluarganya datang kerumah hanya
untuk bersilaturahmi dan meminta maaf atas segala perbuatan yang mereka lakukan
kepadaku dulu. Tapi syukur Alhamdulillah kami semua tidak berada dirumah
sewaktu lebaran tiba.
Lebaranpun tiba, seperti biasa
lebaran ini aku merasa sedih Karena kerinduanku akan sosok ayahku yang telah
lama pergi. Lebaran kali ini adalah lebaran yang luar biasa. Lebaran dimana
kali ini aku tidak berkumpul dengan keluargaku untuk menikmati kehangatan
berlebaran dengan berliburan keluar kota. Aku memilih untuk ikut berliburan berlebaran
dengan keluarga kekasihku Adi yang sangat aku sayangi. Dan syukur Alhamdulillah
keluargaku mengizinkan aku pergi dengan mereka. tidak tau mengapa biasanya aku
tidak pernah diizinkan keluar liburan dengan orang lain apa lagi dalam rangka
lebaran. Karena tabu atau pantang
menurut adatnya.
Aku bahagia merasakan lebaran dengan
mereka, karena dari dulu aku ingin sekali punya kampung dan berliburan
dikampung. Situasi keluarga yang hangat sangat aku rasakan. Keakraban yang
begitu hangat diantara keluarga mereka, banyak canda tawa dan saling terbuka.
Keikutanku ke kampung itu hanya sebagai pendekatan diri dalam keluarga mereka.
Memang kami mempunyai rencana buat menuju pernikahan namun Allah jualah yang
akan menentukan segalanya. Situasi hubungan ku dengan kekasihku sebenarnya
kurang begitu menguntungkan. Banyak sekali ujian yang aku rasakan, sehingga
membuat aku terkadang stress akan semua yang datang terkadang bersamaan. 2 hari
bersama keluarga mereka cukup membuatku memahami keadaan yang ada. Tidak ada
yang mereka tutup tutupi. Semua berjalan sesuai keadaannya dan tidak ada yang
sandiwara. Kehidupan yang sederhana, sikap yang tidak banyak tingkah namun
pemikiran mereka maju serta terbuka.
Beda sangat dengan kondisi
keluargaku yang penuh aturan dari dulu. Aturan yang mengikat erat selamanya.
Membuat aku terkadang dalam penjajahan sistem belanda bahkan terkadang sistem
jepang. Aturan-aturan yang telah melekat dari dulu di keluargaku menjadikan aku
tidak mampu bebas buat mengekspresikan keinginanku dan apa mauku. Sehingga
sekarang menjadikan pribadiku yang tertutup.
Kekasihku sungguh hebat, tak ada
yang aku sembunyikan dari dirinya sedikitpun. Aku menjalani semua dengan
kebahagian dan senyuman. Walaupun terkadang aku merasa adanya aturan yang harus
aku ikuti dengan sistem yang ia terapkan padaku dalam menjalin hubungan ini.
Lebaran pun telah berlalu. Yang aku tunggu adalah kepastian…….kepastian akan
akhir dari sebuah hubungan yang berujung kebahagian. Semoga kekasihku adalah
seorang yang mampu menepati janjinya kepadaku. Aku hanya mampu berusaha dan
berdoa untuk kedepannya yang masih dalam rangka perencanaan yang matang.
Kisah ku belum berakhir, dan masih
dengan situasi yang sama dengan ujian setiap harinya berbeda. Kekasihku selalu
menguatkan aku bahwa ujian yang Allah atau cobaan yang Allah berikan dapat
meninggikan derajat seorang muslim di sisi Allah dan tanda bahwa Allah semakin
menyayangi diriku. Sesungguhnya ada
sesuatu yang tidak kita ketahui dibalik cobaan ini. Semoga Allah selalu memberikan
kesabaran kepadaku dan kekasihku baik dengan hati dan pikiran. Lelah memang
menghadapi semuanya. Namun aku bukan tipe wanita yang pantang menyerah. Aku
selalu berusaha kuat menghadapi semuanya dengan caraku yang terpenting tidak
melukai orang lain. Terima kasih kekasihku Adi guna pangestu sudah hampir
setahun engkau menemaniku dalam hubungan yang penuh lika liku. I love u sayang,
aku selalu mencintaimu selamanya