Senin, 25 Juli 2016

Buku Cinta


Ini kisah cinta
Ditulis dengan pena suka
Berlapis kertas canda tawa didalamnya
Dan bersampul rindu luarnya

Teruntuk yang tersayang
Tulisan dari lubuk hatiku yang sedang melayang

Aku mengenalmu melalui kedua mataku
Lalu terbius cinta dari kelopak bibirmu yang merona saat itu
Ku yakin rasa yang kumiliki untukmu
Penuh do'a dan munajat dari relung hatiku

Kusampaikan bait cinta ini untuk kita
Agar menjadi catatan cinta dalam sepanjang masa
Kusimpan rapat kisah kebahagian kita
Agar menjadi cambuk dikala duka

Segalanya bagiku fakta
Bak lukisan dari Sang Maha Pencipta
Meskipun Iblis banyak mengkritisi cinta kita
Tetap bersama berlayar dalam bahtera

Akhir kata, cinta ini tak lekang oleh usia
Akan bersemi layaknya Samudra Hindia
Dan takkan pernah hancur sia-sia

Surat Cintaku:Adi Guna Pangestu

Dear…
Kasih . . .aku tak mengerti apa itu cinta, bagaimana itu sayang, dan kau hadir merubah semuanya menjadi indah. Ketika hatiku yang beku tlah kau cairkan dengan kelembutanmu, seperti anak panah yang menembus hati ini ketika kau menatapku dengan penuh cinta. Terkadang cinta itu aneh….ada yang mengatakan bahwa cinta itu tak mempunyai kaki, tapi cinta bisa berjalan dari hati ke hati, dan kini cintaku tlah berjalan ke hatimu. Kini cinta ini tlah lumpuh untuk tetap berada di hatimu, tidak akan pernah sanggup untuk berjalan meninggalkanmu.

Kekasihku..
Aku tau kamu terkadang lelah melihatku, lelah menghadapi sikapku. Tapi inilah aku dengan berbagai kekuranganku. Aku tidak tau bagaimana caranya agar kamu lebih memahamiku. Namun aku tidak memaksakan itu kepadamu. Mungkin terkadang kamu bosan berjalan denganku, bahkan malu dengan penampilanku ataupun dengan fisikku. Tapi semua itu hanya pemikiran yang ada dipikiranku.

Kekasihku…
Aku tau semuanya yang kamu rasakan kepadaku. Karena aku sudah banyak memahami kamu. Kapan kamu suka kapan kamu tidak suka. Terkadang aku memilih diam dan mengalah akan sesuatu hal yang membuatmu jenuh akan sikapku. Tapi harus lah kamu ketahui wahai kekasiku…apa yang aku lakukan bukanlah sebuah masalah yang besar.
Cinta itu memang buta…ya membutakan segalanya. Yang baik tetap baik bahkan yang buruk bisa di agap baik hanya semata untuk melindungi suatu hubungan semata.

Kekasihku…
Aku tidak pernah mengeluh akan segala sikapmu, karena aku mempunyai niat tulus dan ikhlas mencintaimu, semarah apapun kamu, sejengkel apapun kamu, sebenci apapun kamu atas tingkahku yang tak seberapa itu aku tetap menghormatimu dan menghargaimu sebagai kekasih dan imam dalam hidupku.

Kekasihku….
Maafkan semua salah yang pernah aku lakukan kepadamu dari awal bertemu hingga saat ini. Wahai kekasihku. Walaupun aku bukan yang pertama menyentuh hatimu namun aku ingin yang terakhir yang mengisi hari-harimu sampai akhir waktu.

Kasih. . .cintaku itu sederhana. Cukup engkau menjadi milikku, maka aku akan menjadi milikmu selamanya. I Love You Adi Guna Pangestu.

Hilal Cinta

Kisah belum usai sampai disini, layaknya menantikan hilal menandakan datangnya bulan baru dan babak baru dari kisah cinta ini. Yup.. Kisah yang masih mengalir di bulan baik yaitu bulan ramadhan, bulan penuh kebahagian dan penuh berkah. Bulan ramadhan itu harus tiba ketika adanya hilal dan demikian juga dengan hilal kisah cinta kali ini. Jika biasanya cintanya dari lembar - lembar yang lalu masih mengenai kebahagian, kesedihan, emosi dan canda tawa namun kali ini hilal cinta itu mulai terlihat titik terangnya.

Ibarat yang namanya balapan itu harus ada garis finishnya sama halnya dengan kisah cinta harus ada akhir tujuannya dan mau dibawah kemana kisah ini. Cinta itu gak pernah berakhir harus mengikat dalam nadi insannya hingga ajal menjemput dan setiap insan punya impian cintanya berakhir pada status pernikahan.

Usainya bulan ramadhan merupakan gambaran jelas cinta kami, kejelasan yang memastikan bahwa cinta ini akan di bawa ke pernikahan dan membentangkan tali silahturahmi antara dua keluarga. Obrolan yang cukup alot yang dibawakan keluargaku saat itu antara aku dan kekasih menghasilkan kata bahwa kami siap untuk menikah dan menjalankan segala komitmen yang kami punya terlepas dari semua pertimbangan faktor-faktor yang selama ini mengikat di kepala kami berdua.

Apapun ceritanya sekiranya obrolan hubungan dan niat pernikan kami ini semakin alot dalam perbincangan kami tetap akan terus melaju ke pernikahan. Bagiku keputusanku tidak boleh ada interpensi dari pihak manapun kecuali jika perkataan itu berupa dukungan. Karna aku sendiri paham seluk beluk  perkataan yang aku keluarkan dan nyatakan. Tak boleh ada orang yang membatasi ruang gerakku dan keputusanaku meskipun yang mengganggu keputusanku adalah orang tuaku sendiri. 

Hingga kini keputusanku sudah diterima oleh kedua belah pihak keluarga, hanya saja butuh sedikit lagi proses hilal cinta ini selesai dan istilahnya aku hampir berada beberapa centimeter lagi menuju garis finish. Tinggal mengurus pertemuan anatara kedua pihak keluarga, menentukan tanggal dan sebagainya yang menyangkut ritual-ritual pernikahan.

Konsepku tetap ingin sederhana, bukan berarti tidak mampu dan rendah dalam hal perayaannya. Cukup sah dimata agama dan negara sehingga setelah itu segalanya bisa di konsep dan butuh perencaan dengan baik lagi mulai dari keuangan, visi dan misi dalam berkeluarga, anak dan faktor-faktor X lainya. Pernikahan itu bagiku untuk yang terakhir bukan pertama sebab jika pernikahan ini untuk yang pertama maka akan ada yang kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya. 

Berharap Hilal Cinta ini mencapai prosesnya 100% sehingga akan ada kisah baru antara aku dan kekasihku. Perjalan yang mengasyikkan selama setahun ini adalah perjalan yang berharga yang penuh tantangan dan resiko sehingga harus ada garis finishnya terlebih dahulu untuk setiap tahap hubungannya sehingga bisa mengkonsep cita dan cinta yang baru dengan status baru dan pemikiran yang baru.

Ujian:Memantaskan Diri

Bulan ramadhan ini adalah bulan special dalam hidupku,hari-hari yang aku lalui sekarang berubah karena hadirnya dirinya dihidupku. Bulan ramadhan tahun kemaren adalah ramadhan untuk aku memantaskan diri menjadi yang lebih baik. Beda dengan ramadhan ini, dimana aku harus mempraktekkan segala perubahan dalam sikapku, itu karena kehadiran dia yang selalu membuat aku tersenyum dan bahkan tertawa geli dengan tingkah kekanak kanakannya. Walaupun terkadang aku merasa kesal akan sikapnya namun semua bisa aku hadapi dengan sebuah kesabaran dan keikhlasan yang semua tidak menjadi beban buatku. Ramadhan ini indah, segala doa aku panjatkan khusus buat hubungan kami yang penuh dengan lika liku yang begitu tajam agar bisa aku lewati dengan keridhoan-Nya. Memang banyak tantangan yang kami hadapi tapi kami jalani semua dengan kebahagian dan satu kunci semuanya adalah harus ada yang mengalah jika timbulnya amarah.
Entah mengapa aku merasa heran jika aku selalu dekat dengan kekasihku itu, aku merasa tak mampu buat marah ataupun mengeluarkan egoisku seperti biasanya. Apakah ini karena aku benar-benar menerimanya dengan tulus. Hari terus berlalu, kebersamaan dengan kekasihku semakin erat dengan selalu berbuka bersama dengan dia dan keluarganya. Keakraban dan ketidak canggungan diantra kami terjalin dengan baik. Begitu juga dengan adik-adiknya yang sudah aku anggap adik sendiri yang sangat lucu-lucu.
Namun ramadhan ini adalah ramadhan ujian dari Allah atas semuanya, entah mengapa aku juga tidak tahu apakah ini adalah ujian yang harus kami hadapi. Permasalahan selalu saja timbul bukan karena sikap kami berdua tapi malah menyangkut orang lain yang selalu saja repot mengurusi hubungan kami. Terkadang aku juga merasa tidak kuat lagi sehingga aku harus menangis dan berdoa kepada Illahi. Ujian ya.. ini ujian dari allah. Dari segi pekerjaan misalnya, entahlah aku tidak tau mengapa rezeki itu menurun kepada kami berdua. Sepertinya keberuntungan tidak memihak kami saat ini. Gaji yang begitu sedikit menjadikan aku gelisah, namun semua ini adalah cobaan yang harus kami berdua hadapi dengan keikhlasan.
Aku bersyukur memiliki dan memilih dia sebagai imamku yang mampu meneduhkan hatiku disaat yang tidak menguntungkan ini. Ditambah dukungan dari keluarga kami berdua untuk mencari pekerjaan yang baru untuk menambah pemasukan kami berdua. Aku sudah merasa lelah, jenuh disini, sudah tidak bisa terungkap lagi. Semakin banyak rintangan yang kami lalui. Kekasihku adalah lelaki yang unik. Dengan mengingat dia masalahku bisa selesai, terkadang aku tersenyum sendiri dengan tingkahnya yang terkadang mengemaskan dan bahkan memalakkan.
Ramadhan penuh dengan tantangan, ini dimulai muncul kembali istilah gaulnya CLBK ( Cinta Lama Belum Kelar ). Sesosok pria yang sudah lama aku lupakan dalam catatan hidupku muncul kembali mengusik hatiku dan hubunganku saat ini. Apakah banyak sekali ujian bagi seorang manusia menuju pernikahan? Dia hadir kembali untuk menjalin cintanya yang dulu. Lebih hebatnya lagi keluarganya juga ikutan mendukung agar kami bisa di satukan kembali. Dimana posisi dia sebagai duda sekarang ini. Dia berusaha menarik perhatianku kembali namun hatiku tak pernah luluh akan semua perkataan dia. Yang lebih hebatnya lagi dia berani beserta keluarganya datang kerumah hanya untuk bersilaturahmi dan meminta maaf atas segala perbuatan yang mereka lakukan kepadaku dulu. Tapi syukur Alhamdulillah kami semua tidak berada dirumah sewaktu lebaran tiba.
Lebaranpun tiba, seperti biasa lebaran ini aku merasa sedih Karena kerinduanku akan sosok ayahku yang telah lama pergi. Lebaran kali ini adalah lebaran yang luar biasa. Lebaran dimana kali ini aku tidak berkumpul dengan keluargaku untuk menikmati kehangatan berlebaran dengan berliburan keluar kota. Aku memilih untuk ikut berliburan berlebaran dengan keluarga kekasihku Adi yang sangat aku sayangi. Dan syukur Alhamdulillah keluargaku mengizinkan aku pergi dengan mereka. tidak tau mengapa biasanya aku tidak pernah diizinkan keluar liburan dengan orang lain apa lagi dalam rangka lebaran. Karena tabu atau pantang  menurut adatnya.
Aku bahagia merasakan lebaran dengan mereka, karena dari dulu aku ingin sekali punya kampung dan berliburan dikampung. Situasi keluarga yang hangat sangat aku rasakan. Keakraban yang begitu hangat diantara keluarga mereka, banyak canda tawa dan saling terbuka. Keikutanku ke kampung itu hanya sebagai pendekatan diri dalam keluarga mereka. Memang kami mempunyai rencana buat menuju pernikahan namun Allah jualah yang akan menentukan segalanya. Situasi hubungan ku dengan kekasihku sebenarnya kurang begitu menguntungkan. Banyak sekali ujian yang aku rasakan, sehingga membuat aku terkadang stress akan semua yang datang terkadang bersamaan. 2 hari bersama keluarga mereka cukup membuatku memahami keadaan yang ada. Tidak ada yang mereka tutup tutupi. Semua berjalan sesuai keadaannya dan tidak ada yang sandiwara. Kehidupan yang sederhana, sikap yang tidak banyak tingkah namun pemikiran mereka maju serta terbuka.
Beda sangat dengan kondisi keluargaku yang penuh aturan dari dulu. Aturan yang mengikat erat selamanya. Membuat aku terkadang dalam penjajahan sistem belanda bahkan terkadang sistem jepang. Aturan-aturan yang telah melekat dari dulu di keluargaku menjadikan aku tidak mampu bebas buat mengekspresikan keinginanku dan apa mauku. Sehingga sekarang menjadikan pribadiku yang tertutup.
Kekasihku sungguh hebat, tak ada yang aku sembunyikan dari dirinya sedikitpun. Aku menjalani semua dengan kebahagian dan senyuman. Walaupun terkadang aku merasa adanya aturan yang harus aku ikuti dengan sistem yang ia terapkan padaku dalam menjalin hubungan ini. Lebaran pun telah berlalu. Yang aku tunggu adalah kepastian…….kepastian akan akhir dari sebuah hubungan yang berujung kebahagian. Semoga kekasihku adalah seorang yang mampu menepati janjinya kepadaku. Aku hanya mampu berusaha dan berdoa untuk kedepannya yang masih dalam rangka perencanaan yang matang.

Kisah ku belum berakhir, dan masih dengan situasi yang sama dengan ujian setiap harinya berbeda. Kekasihku selalu menguatkan aku bahwa ujian yang Allah atau cobaan yang Allah berikan dapat meninggikan derajat seorang muslim di sisi Allah dan tanda bahwa Allah semakin menyayangi diriku.  Sesungguhnya ada sesuatu yang tidak kita ketahui dibalik cobaan ini. Semoga Allah selalu memberikan kesabaran kepadaku dan kekasihku baik dengan hati dan pikiran. Lelah memang menghadapi semuanya. Namun aku bukan tipe wanita yang pantang menyerah. Aku selalu berusaha kuat menghadapi semuanya dengan caraku yang terpenting tidak melukai orang lain. Terima kasih kekasihku Adi guna pangestu sudah hampir setahun engkau menemaniku dalam hubungan yang penuh lika liku. I love u sayang, aku selalu mencintaimu selamanya 
 
Catatan Cinta Blogger Template by Ipietoon Blogger Template