Senin, 20 Februari 2017

Kebahagianku

Akhirnya waktu itupun tiba, tepatnya hari Sabtu tanggal 10 Desember 2016 ikrar janji suci itu terlafaskan dari mulut mantan pacarku yang kini telah sah menjadi suamiku seutuhnya. Rasa haru dan bahagia bercampur aduk dihatiku, Karena lelaki yang menjadi suamiku adalah lelaki yang benar-benar aku cintai dan sayangi. Adi Guna Pangestu Al'ala sudah sah menjadi suamiku tepatnya pada pukul 16.30 wib. bahagia rasanya sudah memilikinya seutuhnya. Babak baru dalam kehidupanku di mulai setelah akad berlangsung. Tanggung jawab orang tuaku terhadap diriku putus sudah, tanggung jawab itu berpindah tanggan ke suamiku. 

Allah menyatukan kami berdua yang penuh perbedaan agar bisa saling menyatu. Jodoh...ya itulah jodoh. Tidak bisa kita paksakan dengan siapa kita menikah. Perbedaan usia tidak menjadi penghalang bagi seseorang untuk melangsungkan pernikahan. kini aku menjalani hari-hariku dengan penuh tawa dan canda. Tanggung jawab sebagai istripun aku lakukan dengan sebaik mungkin. setelah aku menjadi seorang istri baru aku menyadari ternyata wanita itu hebat apalagi dia adalah seorang istri. Kenapa aku berkata begitu, aku sudah merasakannya dan menjalaninya. wanita sungguh sangat hebat dain mampu melakukan apapun segalanya dengan sendiri, dari menyuci, membersihkan rumah memasak dan lain sebagainya selama satu hari itu. Disitu aku merasakan bahwa orang tuaku sunguh hebat bisa merawatku dan saudara-saudaraku serta merawat suaminya hingga akhir hanyat. Sungguh kuasa allah, dan sungguh surga itu berada di kaki ibu karena ternyata itulah selama ini yang mereka lakukan.

Kini aku seorang istri dari adi guna. walaupun aku belum bisa mendapatkan syurga dari orang tuaku setidaknya aku mengejar syurga dari suamiku. saat ini sudah berjalan 2 bulan lamanya usia pernikahan kami. Terkadang ada masalah kecil yang mewarnai jalannya kehidupan rumah tanggaku yang baru.

Aku merasa cukup bahagia karena lelaki yang aku pilih adalah yang terbaik buatku. Jadi imam yang baik. Aku berusaha memahaminya setiap saat dan berusaha mengalah sebaik mungkin jika itu yang bisa meredam emosi yang tak perlu menjadi besar.
Harapanku saat ini adalah untuk membahagiakan suamiku, seluruh keluargaku dan yang pasti punya keturunan yang saleh dan soleha. Aku berjanji sudah dalam diriku untuk selalu mencintainya dan menyayanginya selamanya hingga akhir hayatku dan dalam keadaan apapun saat ini baik suka dan duka.

Terkadang aku menangis karena aku membuat dia  emosi, rasa itu seperti aku tidak mampu menjadi istri yang baik dan aku berfikir itulah hidup yang harus di jalani dengan berbagai perbedaan. Jangan pernah putus asa untuk menjalani hidup ini. Yang utama jika sudah berumah tangga adalah membahagiakan dan saling menghargai dan memahami. jujur.....berumah tangga adalah pilihan yang sangat berat dan sangat berani bagi semua manusia. dimana kita harus mampu menjalaninya, menjaga keutuhannya hingga akhir hayat dan saling setia.

Air mata yang mengalir adalah merupakan ujian sanggupkah kita menghadapi lika liku kehidupan didunia ini yang penuh dengan resiko. Semua harus dijalani bersama-sama, tidak saling egois dan saling percaya itulah kunci utama untuk bisa saling memiliki.kini aku bahagia, tidak sendiri lagi. Ada suamiku yang menemaniku dalam suka maupun duka

0 komentar:

Posting Komentar

 
Catatan Cinta Blogger Template by Ipietoon Blogger Template